Ilmu Komunikasi dalam konteks Profesi Public Relations (PR) bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan. Sebuah komitmen dalam kinerja Profesional PR adalah kemampuan komunikasi dengan baik dalam rangka menjalin relasi dan melaksanakan fungsi PR. Ini merupakan teori dasar dalam Ilmu Komunikasi – Public Relations. Bagaimana mungkin seoarang PR hanya melaksanakan pekerjaan teknis tanpa memperhatikan konsep teori yang telah Ia pelajari. Pemahaman yang utuh dalam melaksanakan peran dan fungsi PR, akan membuat Insan PR semakin memiliki nilai dalam pekerjaannya dan mampu menciptakan program kerja strategis dan unggul pada program manajemen.
Komitmen inilah yang terus diusung oleh Manager Marketing dan Public Relations RS SMC Bapak Langoday Aldo, S.I.Kom, MM di setiap program kerja secara khusus kehumasan di ruang lingkup Manajemen RS SMC. Sejumlah program strategis dan inovatif dengan konsep kolaborasi dan elaborasi di bawah naungan Direksi dan Jajaran Manajemen, dapat memampukan RS SMC berkarya dalam berbagai konteks pelayanan medis dan keperawatan di Kota Samarinda. Akhirnya bukanlah khayalan belaka, jika RS SMC diyakini akan terus berkembang dan menjadi rumah sakit yang terkemuka di Kalimantan Timur dan mampu bersaing di era globalisasi.
Sejalan dengan konsep dan pemahaman yang dilakukan oleh Manajemen RS SMC, respon dari Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unmul Ibu Dr. Rina Juwita, S.IP., MHRIR dengan Para Dosen Pendamping Ibu Annisa Wahyuni Arsyad, S. IP., MM dan Ibu Kadek Dristiana Dwivayani, S.Sos., M.Med.Kom. Keterbukaan dan komunikasi yang baik antara RS SMC dengan Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Unmul menjadi wahana yang positif untuk terus mengembangkan kerjasama.
Kolaborasi dalam komitmen untuk meningkatkan kerjasama dan upaya berlanjut dalam pengembangan masing-masing peran dan fungsinya. Perlu Medikanian ketahui bahwa kerjasama RS SMC dengan instansi pendidikan tidak hanya pada instansi pendidikan dalam keilmuan medis atau keperawatan – kebidanan. Akan tetapi diluar itu, RS SMC telah menjalin kerjasama dan komunikasi yang intens pada sejumlah instansi pendidikan non medis untuk mengembangkan SDM yang unggul dan profesional.
Salah satu instansi pendidikan non medis yang memiliki komunikasi dan kolaborasi yang sangat baik adalah Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Serta tentunya dalam berbagai program kerja akan terus dikembangkan, dan menjadi bentuk positif dari keberadaan RS SMC bersama Prodi Ilmu Komunikasi.
Bersama mendukung gerakan menciptakan SDM yang unggul dan profesional RS SMC dan Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unmul ditopang dengan komunikasi dan kolaborasi yang baik.
Dalam pertemuan antara Bidang Marketing Public Relations bersama Jajaran Kaprodi dan Dosen Ilmu Komunikasi Fisip Unmul juga membahas berbagai isu kekinian dalam dunia kehumasan dan media. Tidak dapat dipungkiri sebagai salah satu profesi yang menuntut percepatan perubahan – inovatif yang unggul, profesi public relations harus mampu melihat lebih dalam terhadap berbagai isu dan fenomena di lingkungan profesi tersebut.
Salah satu isu yang menarik adalah kajian hubungan antara Public Relations dengan media massa. Bahwa munculnya konsep dan fenomena terbarukan dalam isu ini membuat PR harus mampu memiliki strategi khusus menghadapi tantangan tersebut ; poin utama adalah jelas bahwa PR dan Insan Media adalah bagian sistem komunikasi dan informasi yang utuh, PR dan Media harus terus memiliki hubungan yang baik dengan tujuan bersama yaitu meningkatkan daya informasi dan pengetahuan bagi publik – Masyarakat luas. Tanggung jawab sosial inilah yang tidak dapat diuraikan dalam lembaran kertas dan teori yang sederhana, dibutuhkan kepekaan dan respon positif dari setiap isu yang akan diangkat oleh media.
Menanggapi hal ini Kaprodi Ilmu Komunikasi FISIP Unmul Dr. Rina Juwita, S.IP., MHRIR sercara tersirat menyampaikan bahwa pentingnya kemapuan literasi bagi setiap insan komunikasi dan profesional di setiap bidang kerja. Pengetahuan yang luas dan kemampuan membaca situasi dan fenomena merupakan hal penting untuk mampu bersaing secara unggul di era digitalisasi dan menjadi profesional yang bertanggungjawab.
Mengakhiri tulisan ini terdapat sejumlah kesimpulan menarik yang perlu dipahami secara seksama, bahwa “Literasi dalam Komunikasi Menjadi Modal untuk Beraksi dan Inovasi”. Terus terus belajar dan berkarya dalam ilmu pengetahuan serta pembaharuan tanpa henti. (MPR-02A+)