Narasumber : dr. Yucca Kristianawati, Sp. Rad (Dokter Spesialis Radiologi RS SMC)

Salam Smile, Memorable and Care
Halo Medikanian, sebagian dari kita pasti sering mendengar beberapa mitos seputar layanan yang ada di radiologi. Guna menghindari kesimpangsiuran informasi yang ada, yuk simak informasi di bawah ini yang dikutip dari narasumber dr. Yucca Kristianawati, Sp. Rad (Dokter Spesialis Radiologi RS SMC)
- Mitos 1 :
Ibu hamil yang terkena radiasi dari unit radiologi menyebabkan janin akan lahir cacat/tidak berkembang
- Fakta 1 :
Efek pada janin akan terjadi apabila dosis yang diterima >100mGy, sedangkan pemeriksaan di radiologi rata-rata <50mMgy
- Mitos 2 :
Pemeriksaan kesehatan dengan radiasi CT Scan / X-Ray dapat menyebabkan kemandulan
- Fakta 2 :
Ambang dosis yang dapat menyebabkan kemandulan pada pria 3500-6000 mGy dan wanita 2500-6000 mGy, sedangkan pemeriksaan di diagnostik dosisnya rata-rata <50mGy
- Mitos 3:
Radiografer rentan terkena Leukimia
- Fakta 3:
Selama melakukan pekerjaanya, radiographer akan berada di luar ruangan penyinaran radiasi, sehingga tidak akan terpapar langsung dengan X-Ray. Pada ruangan X-Ray juga dilapisi dengan Pb (timbal) sehingga dibalik tembok nilai paparannya aman baik bagi para pekerja maupun masyarakat umum.
- Mitos 4:
Pasien dapat langsung melakukan foto rontgen / CT Scan tanpa persetujuan Dokter
- Fakta 4 :
Pemeriksaan radiologi harus dibawah perintah Dokter. Hal ini berhubungan dengan proteksi radiasi yaitu justifikasi. Akan sia-sia apabila melakukan proses foto Rontgen / CT-Scan, namun tidak ditemukan masalah atau kelainan apapun. Alhasil, tubuh hanya terpapar radiasi tanpa manfaat.
- Mitos 5:
Radiologi hanya untuk memfoto pasien
- Fakta 5 :
Radiologi juga dapat melakukan proses pencitraan dengan modalitas lain seperti USG dan MRI. Selain itu, ada cabang radiologi dalam hal terapi untuk kanker atau biasa disebut Radioterapi dan Kedokteran Nuklir.
Salam Smile, Memorable and Care