IMUNISASI DI MASA PANDEMI COVID-19


Salam : Smile, Memorable & Care

Halo Medikanian,

Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang diperingati pada tanggal 23 Juli 2020. RS SMC hadir dalam acara Ngobras (Ngobrol Sehat) yang diadakan oleh BSK Radio Network. Adapun bincang-bincang kali ini hadir dalam bentuk siaran langsung melalui radio 96.0 fm dan melalui IG TV @medikacitra. Dr.Christie Imelda Moningkey, Sp.A selaku Narasumber seksligus Dokter Spesialis Anak di RS SMC mengangkat tema utama yaitu Imunisasi di Masa Pandemi Covid-19. Berikut kami sampaikan intisari dari talkshow kesehatan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Juli 2020 ini:
“Daya tahan tubuh anak apalagi bayi, tidaklah sebesar daya tahan tubuh yang dimiliki oleh orang dewasa. Anak-anak butuh perhatian lebih ekstra agar terhindar dari sakit. Ngobrol Sehat ini diawali dengan penyampaian arti dari imunisasi itu sendiri. Imunisasi pada dasarnya adalah menyuntikkan virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh untuk merangsang keluarnya antibodi sehingga tubuh kita sudah tahu cara “melawan” ketika ada virus sejenis yang menyerang. Karena itu, imunisasi mampu mencegah bayi atau anak tertular penyakit berbahaya.
Ada vaksin dasar yang wajib diberikan pada saat bayi baru lahir. Sehingga diperlukan beberapa vaksin lanjutan yang perlu diberikan kepada bayi ataupun anak, apalagi bayi yang berusia kurang dari 18 bulan. Adapun 5 vaksin dasar yaitu Hepatitis B, Polio, BCG, Campak dan Pentavalen (DPT, HB, HiB). Selain itu ada juga vaksin-vaksin lain yang dianjurkan, seperti influenza, pemberian MMR, pneumokokus. Vaksin ini diberikan karena adanya perkembangan virus-virus baru. Sebagaimana yang kita ketahui vaksin merupakan bagian dari pencegahan bukan pengobatan. Sehingga apabila anak terkena suatu penyakit, anak tersebut tidak akan mengalami dampak separah dengan anak yang tidak diberikan vaksin. Gejala-gejala tidak akan keluar semua, proses pemulihan juga lebih cepat. Dalam arti apabila tidak diberikan vaksin, maka anak tersebut dapat terkena dampak yang lebih fatal.
Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diberikan guna mencegah anak terkena suatu penyakit, melainkan juga sebagai wujud pencegahan agar anak tersebut nantinya tidak menularkan penyakit kepada orang lain di sekitarnya. Sesuai dengan anjuran yang disampaikan oleh IDAI, untuk vaksin yang wajib diberikan pada anak kurang dari 18 bulan jika memungkinkan dapat dilakukan sesuai dengan jadwalnya. Hal tersebut menjadi penting karena selain daya tahan tubuh terbentuk, hal tersebut juga dapat membuat anak tidak menjadi carrier bagi orang lain.
Banyak upaya yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan agar di masa pandemi ini orangtua tidak perlu khawatir untuk membawa anaknya melakukan imunisasi. Salah satunya yaitu dengan penerapan protokol kesehatan.Untuk di RS SMC, selain menjalankan protokol kesehatan yang ada. RS SMC juga telah memisahkan tempat untuk pelaksanaan imunisasi dan rawat jalan bagi anak. Khusus untuk tempat pelaksanaan imunisasi dilakukan di area depan RS SMC, sedangkan untuk anak-anak yang dalam keadaan sakit mendapatkan pelayanan kesehatan di poliklinik rawat jalan anak yang terletak di bagian dalam RS SMC.
Imunisasi dilakukan pada saat anak dalam keadaan sehat, apabila anak dalam keadaan sehat maka dapat diberikan imunisasi. Efek samping atau gejala yang bisa ditimbulkan dari imunisasi yaitu rasa nyeri dan juga ada vaksin-vaksin tertentu yang bisa menimbulkan gejala demam. Demam yang timbul tersebut nantinya dalam kurun waktu 1-2 hari akan normal kembali.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh orangtua saat akan membawa anak untuk di imunisasi yaitu pertama-tama dengan membuat janji temu terlebih dahulu, sehingga dapat lebih terorganisir sesuai dengan jadwal pemberian vaksin yang tersedia. Sehingga orangtua telah mengetahui waktu pelaksanaan imunisasi dan juga guna menghindari berkumpul terlalu lama di tempat tertentu. Cara lain yang dapat dilakukan juga misalnya orangtua terlebih dahulu mendaftarkan anak dan pada saat giliran anak sudah mendekat barulah anak tersebut dibawa masuk kedalam tempat pelaksanaan imunisasi. Dan juga tetap menerapkan physical distancing, gunakan masker dan rajin mencuci tangan.Serta hindari kontak langsung dengan orang dewasa lainnya.
Anak yang rutin mendapatkan imunisasi tidak semata-mata dapat kebal dari berbagai penyakit,namun juga harus dibarengi dengan konsumsi makanan yang bergizi. Di masa pandemi ini sekiranya orang tua tidak perlu khawatir untuk membawa anak mendapatkan imunisasi dikarenakan hal ini merupakan wujud pencegahan agar kekebalan tubuh anak dapat terbentuk sesuai dengan usianya. Jika anak tidak diimunisasi, ia memiliki risiko lebih tinggi untu tertular penyakit berbahaya yang dapat mengakibatkan kecacatan hingga kematian. Maka sebaiknya bayi atau anak dapat diberikan imunisasi dasar lengkap untuk menghindarkannya dari risiko tersebut. Selain cepat dan aman, jika ternyata anak tetap tertular penyakit, gejalanya pun lebih ringan.”

Adapun program “ngobras” ini akan berlangsung dalam beberapa pekan kedepan dengan berbagai tema yang menarik untuk dibahas dan menjadi pengetahuan bagi kita sekalian agar dapat terus meningkatkan kualitas hidup sehat. Selain itu, program ini juga menjadi bagian dari komitmen RS SMC untuk terus meningkatkan mutu dalam pelayanan bagi seluruh Masyarakat Kota Samarinda, dengan memberikan informasi dan edukasi pelayanan kesehatan. Tentunya juga mendukung gerakan hidup sehat selama pandemi dengan “kebiasaan baru” yang harus kita hadapi secara bersama.

Salam : Smile, Memorable & Care.

Spread the love